Laman

Jumat, 19 Februari 2016

PERSAMAAN HAK antara PRIA dan WANITA

Abdul-Baha’ berkata :
"Umat manusia bagaikan seekor burung dengan kedua sayapnya, yang satu pria dan yang lainnya wanita. Burung itu tak dapat terbang ke langit kecuali kedua sayap itu kuat dan digerakkan oleh kekuatan yang sama.

Tuhan telah menciptakan semua mahluk dalam berpasang-pasangan. Manusia, hewan dan tumbuhan, semuanya dari ketiga alam ini terdiri dari dua jenis kelamin, dan ada persamaan mutlak di antara mereka. Dalam dunia tumbuhan, ada tumbuhan jantan dan tumbuhan betina, mereka mempunyai hak-hak yang sama, dan memiliki keindahan yang sama dalam masing-masing jenis mereka, meskipun sebetulnya pohon yang menghasilkan buah dapat dikatakan lebih unggul daripada yang tak berbuah. Dalam alam hewan, kita dapat melihat bahwa jantan dan betina mempunyai hak-hak yang sama dan mereka dapat sama-sama menggunakan apa yang telah tersedia bagi mereka dalam kedua alam yang lebih rendah, kita telah melihat bahwa tidak ada keunggulan di antara jenis kelamin, baik jantan/betina.

Dalam dunia manusia kita menemukan sesuatu perbedaan yang besar, wanita diperlakukan seakan-akan lebih rendah, dan tidak diperbolehkan memiliki hak-hak dan penghargaan yang sama. Keadaan ini bukan disebabkan oleh alam, tetapi karena pendidikan. Dalam ciptaan Ilahi tidak ada jenis kelamin yang lebih unggul daripada yang lain dalam pandangan Tuhan"



Tuhan telah menciptakan kita semua sebagai manusia yang tak ada perbedaan bagiNya baik kita ini pria atau wanita. Bagi orang tua yang penyayang, anak laki-laki/perempuannya sama-samadicintai.
Abdul-Baha’ berkata :


" ....pria dan wanita kedua-duanya adalah manusia dan dalam pertimbangan Tuhan mereka itu sama, karena masing-masing adalah saling melengkapi satu sama lain dalam rencana ciptaan Ilahi. Satu-satunya perbedaan di antara mereka dalam pandangan Tuhan adalah kesucian dan kejujuran, perbuatan-perbuatan dan kelakuan-kelakuan mereka, karena Tuhan lebih menyukai dia yang hampir menyerupai gambaran rohani Sang Pencipta."

Kita tidak perlu membuat perbedaan antara pria dan wanita, karena Rahmat Tuhan mencapai kedua-duanya. Kewajiban-kewajiban kaum pria dalam suatu masyarakat mungkin berbeda dengan kewajiban kaum wanita, tetapi hak-hak dan kehormatan mereka haruslah sama. Kita tidak boleh berpikir bahwa bakat seorang wanita lebih kecil daripada bakat seorang pria. Di masa lalu kaum wanita tidak mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama seperti kaum pria, itulah sebabnya mereka itu tidak dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar