Laman

Sabtu, 30 April 2016

Budi Pekerti

Dasar Filosofis

a.      Manusia
Menurut Budiawati, 2007 Manusia sebagai makhluk hidup memiliki 2 kekayaan yaitu akal dan budi atau lazim diistilahkan sebagai pikiran dan perasaan. Akal dan budi yang ada pada diri manusia memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan makhluk hidup yang lain. Tuntutan hidup manusia ada yang berupa tuntutan jasmani dan rohani.
Yang monumental yang sampai kapanpun tidak pernah dapat dihasilkan oleh manusia. Buah akal budi manusia yang berupa cipta, karya dan karsa terus berkembang menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi kebutuhan keperluan hidup baik jasmani maupun rohani.

Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai manusia:


Menurut Mulyoto, 1989: manusia adalah :

a.       Tidak lain dari pada binatang
b.       Hasil sejarah
c.       Mahlug kerohanian
d.       Yang mencoba untuk mempertahankan kemanusiaannya di dalam krisis yang terjadi.

Tiap-tiap peradaban mempunyai cara jawab sendiri. Menurut Zidi Gazalba (1978) pada masyarakat tradisional jawaban diberikan pada bentuk mitos atau pemikiran primitive. Sedangkan pada manusia peradaban yang lebih maju jawaban diberikan  dalam bentuk filsafat. Sedangkan pada manusia yang beragama lebih merujuk kepada wahyu dari agama.


Beberapa pandangan terhadap manusia
a.      Pandangan Idealisme :
Menurut pandangan idelaisme beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya manusia lebih dipandang pada kejiwaanya.
Pandangan ini dibagi menjadi :
1.     Idelasime Rasionalisme : hakikat manusia terletak pada akalnya. Manusi adalah makhluk yang berfikir. Pendapat ini didukung oleh Aristoteles dengan Cetigo sum atau saya berfikir karena saya ada
2.     Idealis Etis yang dimotori oleh Immanuel Kant. Yang mengajarkan bahwa manusia tidak sepenuhnya suci, tetapi kemanusiaannya di dalam dirinya harus suci karena merupakan kaum dari kesusilaan.
3.     Idealisme Estetis yang menganggap manusia sebagai hasil karya seni. Menurut Ernes Lessierest jawaban atas pertanyaan siapa manusia adalah ada pada apa yang disebut dengan kebudayaan.

b.     Padangan Materialisme
Pada pandangan ini lebih melihat pada zat atau materi dan satu-satunya kenyataan dari semua peristiwa adalah terjadi karena proses material. Ini artinya manusia ditentukan oleh proses-proses material, teori ini diukung oleh beberapa teori yaitu:
1.     Lametri mengatakan bahwa : manusia tidak lain dari binatang: karena jiwanya bergantung pada  tubuhnya. Sehingga manusia adalah mesin belaka.
2.     Ludwig  Berpendapat bahwa hakikat manusia ini  bersifat Material

c.      Pandangan Realisme klasik
Pendapat ini salah satunya adalah dikemukakan oleh John Wild yang beranggapan bahwa Jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Jadi pada pandanagn ini lebih melihat pada jiwa manusia.


d.     Pandangan Teologis
Pada pandangan ini membedakan manusia dengan makhluk yang lain dari hubungannya dengan manusia (Mulyoto,1989).

b.     Tujuan Hidup Manusia


Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan ciptaan Tuhan maka kebaikan, kebenaran, dan keadilan yang diupayakan oleh manusia tidak hanya semata-mata untuk dirinya. Melainkan juga untuk masyarakat sekitarnya, bahkan untuk makhluk lain yang diciptaan Tuhan.

Menciptakan lingkungan yang aman dan tentram atau dengan kata lain menusia hidup bemanfaat bagi lingkungannya, bermanfaat bagi lingkungannya berarti tidak membuat kerusakan bagi manusia sendiri juga lingkungannya.

Kebahagiaan merupakan hak bagi setiap manusia. Untuk mendapatkannya, manusia menggunakan cara, gaya, akal dan melalui berbagai upaya sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya.

Menurut Aristoteles ada tujuan tertinggi bagi manusia yaitu: kebahagiaan. Kebahagiaan bagi tiap individu berlainan. Tetapi pada prinsipnya kebahagiaan merupakan suatu aktifitas, dan bukan pootensi belaka. Maksudnya adalah, manusia untuk untuk mencapai kesempurnaannya bukan karena potensi yang dimilikinya semata, tetapi potensi yang dimilikinya yang telah diolah, yaitu dengan menjalankan aktivitas dan akhirnya akan menghasilkan kesempurnaan, kesempurnaan adalah kemampuan manusia untuk mngaktualisasikan dirinya

c.      Pendidikan Manusia

Manusia memerlukan pendidikn dalam kehidupannya. Ilmu berkembang sesuai dengan tingkat kebutuhan kita terhadap sumber-sumber yang ada di sekitar manusia. Sumber-sumber tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari.(Budiawati dkk, 2007)
 
Lambat laun kebutuhan hidup manusia terus berkembang mereka mengambil dari alam semesta tidak lagi hanya sekedar untuk memenuhi kebutuahan hidup, tetapi sudah mulai mengenal investasi. Hal ini yang menyebabkan manusia mengalami perselilisihan yang berawal dari perebutan sumber daya alam, utuk mengatur perebutan tersebut maka diperlukan peraturan.(Budiawati dkk, 2007)

Sumber: Supriyanto, Modul Budi Pekerti S1 Keperawatan STIKES BPM, 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar